Selasa, 21 Mei 2013

Bajidor Kahot Dan Jaipongan

Sampurasun... Rampes... Di daerah Subang dan Karawang, berkembang suatu pertunjukan kesenian Jaipongan yang disebut Bajidor. bajidor ini terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda, seperti petani, bandar sayur, bandar buah, pedagang, tukang ojeg, camat, lurah, guru, hansip, RT, RW, tukang cukur, dokter dan sebagainya. 
Bajidor Kahot Dan Jaipongan tidak dapat dipisahkan karena kalau tidak ada salah satu saja kurang seru, ada bajidor tidak ada jaipongnya kurang seruuu.. Ada Jaipongnya tidak ada bajidornya pun kurang meriah euy heheeh


ilustrasi photo oleh mang yono

Mencermati peran pagelaran ini, mulai dari “Jabanan” atau  “nyawer ” yaitu kebiasaan memberi uang setelah selesai menari. Bagi Sinden dan Panjak dan para Wiyaga (penabuh gamelan), kedatangan para Bajidor yang berkantong tebal justru sangat menguntungkan. Bahkan di daerah Subang ada Sinden yang hanya bisa mendapat uang dari hasil jabanan sekitar ratusan ribu rupiah selama satu malam.
                                      Tarman Group dari Purwadadi - Subang dan pesinden Mamah Linda
 
Pada pertunjukan Jaipongan di daerah Subang, Karawang dan Bekasi, keberadaan Sinden memegang peranan penting bagi kelangsungan pertunjukan tersebut. Karenanya selain menyanyi dan menari Sinden mempunyai jaringan yang sangat kuat dengan para Bajidor. Justru kehadiran Bajidor itulah yang menyemarakkan suasana arena pertunjukan Jaipongan. Melalui Bajidor, Sinden akan mengeruk uang, dan para penabuh termasuk penabuh kendang mendapat bagiannya masing-masing. Apakah Anda ingin berbagi sedikit dengan para sinden ini? 

Terimakasih anda sudah berkunjung dan membaca tentang Bajidor Kahot Dan Jaipongan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar