Selasa, 12 Februari 2013

Kisah lahirnya Anak Kecil Mamang

Kehamilan istriku baru 37 minggu, tetapi menurut bidan desa isteriku mengalami hipertensi arteri atau tekanan darahnya tinggi dan harus di rujuk ke rumah sakit.
 Saya memutuskan ke Rumah Sakit terdekat yang berada di kecamatan Pagaden  yaitu Rumah Sakit RSIA Mutiara Hati dengan di antar keluarga dan didampingi Bidan Desa, cukup lumayan jauh juga perjalannan menuju Rumah Saki dengan  waktu 45 menit,maklum rumah ku berada di sebuah desa yang jauh ke kota.



 Administrasi dan Ruang Tunggu Poli 



Setelah melakukan USG terhadap kandungan istriku dokter mengakatakan
"Pak, anak dalam kandungan istri bapak sebaiknya di keluarkan sebelum waktunya, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan ke anak didalam rahim ibunya atau ke ibunya sendiri, ada 2 cara yang bisa kami lakukan yaitu dengan secara normal dan secara bedah sesar"
“Ya sudah dok sesuai kesepakatan keluarga  Saya menginginkan  secara normal saja"
Setelah menunggu satu hari satu malam tidak ada perubahan akhirnya  jam  22 WIB tanggal 12 Juni 2012 di lakukan Bedah Sesar sesuai kesepakatan keluarga dan bidan desa "teh Eem" pun hadir mendampingi serta memberi semangat pada keluarga kami, tepat jam 24 anaku lahir secara Bedah Sesar dengan lancar. Setelah mengumandangkan Adzan akhirnya anak bayi kecilku di bawa Suster ke ruangan khusus bayi. 

Ruang Perawatan Bayi (Perinatologi) 

Tidak Berapa lama  dokter anak memanggilku  .
" Pak, anak bapa beratnya cuma 2,2 kg dan paru - parunya belum matang, usianya baru menginjak 37 minggu" kata dokter Santi.
"Terus bagai mana dok?”


"Tunggu saja perkembangannya sampai besok pagi" kata dokter.
 Dengan langkah gontai Uing Saya meninggalkan ruangan bayi dan menghampiri istriku yang belum bisa bergerak .
 "Mah, anak kita laki - laki, ganteng" Kata Uing  Saya
" Bagai mana kondisinya?" Tanya istriku.
 " Gagah, sehat" jawab Uing  Saya ( padahal saya tidak berani mengatakan yang sebenarnya )
 Akhirnya istriku pun tenang. Sambil berbaring UingSaya membayangkan  perkataan dokter dan mata pun sulit tuk dipejamkan . Kira – kira jam 8 pagi dokter anak memanggil UingSaya
 "Pak, ma'ap rumasakit ini peralatannya terbatas,dan kondisi anak bapak makin memburuk, anak bapak harus di rujuk ke Rumah Sakit yang lengkap untuk melakukan perawatan di Ruang NICU bayi, di daerah Subang tidak ada yang ada di Bandung dan Purwakarta terserah bapak mau di rujuk ke mana?" kata bu dokter.
"Saya memutuskan ke Rumah Sakit Purwakarta saja dok" dan dokterpun merujuk ke Rumah Sakit Efarina Etaham Purwakarta.
 Jam 9 berangkat dari RSIA Mutiara Hati Pagaden,dengan di antar Ambulan dandi dampingi Suster, sepanjang perjalanan anak bayiku menangis dengan napas tersendat - sendat meskipun di bantu dengan oksigen dalam tabung. saya pun sudah pasrah mengingat perjalanan antara Pagaden - Purwakarta sekitar 80 Km Alhamdulillah di jalan lancar tiba di Rumah Sakit Efarina Etaham kira kira jam 11.
RS. Efarina Etaham
 


Di Ruang Niccu dan Inkubator



 Tapi Saya was - was karena tidak sempat membawa uang. Sesampainya di Rumah Sakit Eparina Etaham di waktu pendaptaran di wajibkan memakai uang deposit sejumlah 3 juta, uang dalam tabungan ku sih ada tapi lain bank terpaksa sebagai jaminannya yaitu KTP dengan catatan setelam masuk perawatan harus di bayar, setelah ku selesaikan administrasinya, uing menghampiri anakku yang tergeletak di atas tempat tidur hanya di temani tas pakaianku dan perlengkapan bayi. Setelah semuanya beres baru di lakukan perawatan di Ruang NICU bayi. Sejam dua jam berlalu dengan begitu lambat dan rasa cemas bayiku belum ada perubahan. Begitu pula dokter yang nanganin perawatan masih bingung. Hari ke dua terpakasa uing mendatangi pihak rumah sakit dan meminta dokternya di ganti dengan dokter yang lain sebut saja dokter Aji, hari ke tiga anaku belum ada perubahan.
 Alhamdulillah meskipun begitu majikan ku memberi dukungan yang di bantu dokter dari Jakarta dokter  Carolina ( dari Rumah Sakit Cipto) meskipun lewat telepon tapi aku sedikit plong, karena saya awam terhadap alat – alat yang digunakan untuk perawatan bayi ku.
 Hari demi hari anakku ada perobahan yang membaik meskipun perlahan lahan dan aku harus bolak    balik Purwakarta ke Subang dengan waktu 3 jam hanya untuk mendapatkan ASI ( Air Susu Ibu ) karena karena istriku masih dirawat di Rumah Sakit Pagaden. Dengan susu formula tidak ada perubahanyang membaik dan selalu di muntahkan. Alhamdulilah dengan di bantu do'a dan shalat malam Allah swt mengabulkan do'a uing. Setelah waktu 7 hari anaku diperbolehkan ke ruang frimatologi pertanda anaku udah mulai sehat dan tidak menggunakan mesin pendorong oksigen tapi masih harus di inkubator. Dengan catatan harus menambah Uang Deposit sebesar 3 Juta padahal setiap 2 hari sekali saya rutin menambahkan uang deposit  yang sehari semalam tidak kurang dari 2 Juta.
Hari demi hari ku lalui, bolak balik Purwakarta  - Subang  demi mendapatkan ASI serta mencari pinjaman  uang untuk biaya perawatan .
Setelah 13 hari di lalui anaku di perbolehkan untuk di bawa pulang, meskipun harus cek 2 minggu sekali  ... Tapi sekarang sehat selalu....
Alhamdulillah ya Allah..

Gigin Gumilar Umur 4 Bulan
  

 Gigin Gumilar Umur 8 bulan

Sekarang sudah  berumur  8 bulan dan sehat, serta tampan seperti Bapaknya .. hehehe 
 Terima kasih Kepada Dokter dan Suster beserta Stap RSIA Mutiara Hati ( Pagaden, Subang )
Terima kasih Kepada Dokter dan Suster beserta Stap RS Efarina Etaham ( Purwakarta )
 Mohon Ma'ap bila ada penulisan kata atau bahasa yang kurang berkenan 

Salam menulis.
Mang Yono






Tidak ada komentar:

Posting Komentar