Selasa, 19 Maret 2013

Cerita penjual di Terminal Kampung Rambutan Teliti sebelum membeli





       Kali ini Mang mau bercerita tentang pedagang di Terminal Kampung Rambutan tapi bukan cerita Benget bersama dengan selingkuhannya Tini yang ditangkap polisi di warung soto akibat mutilasi Istrinya dan di buang di jalan tol Jakarta - Cikampek yang menghebohkan. Tapi sekarang mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya. Sedang Darna harus mati sia-sia ditangan suami yang dulu sempat berjanji memberikan kebahagian hingga akhir hayat hidupnya.
      Ini hanya cerita untuk mengingatkan saja dan berhati hati dalam membeli sesuatu jangan sampai terjebak ... Langsung saja ke cerita Mang.
   
  Mang biasa bolak balik antara Jakarta ke Subang seminggu sekali dengan menggunakan Bus Umum, maklum Mang punya rumah di Jakarta apalagi punya mobil hehe..
 Di sa’at Bus lagi nunggu penumpang biasanya banyak  penjual asongan yang bergantian menjual dagangannya dengan membagikan ke tiap penumpang  ada koran, dompet, tahu, permen jahe ..

Nah giliran tukang majalah dengan suara keras menjual dagangannya  sambil membagikan majalah terbungkus pelastik transparan ke tiap penumpang

“ Majalah seribuan tujuh.... majalah terbaru... seribuan tujuh... nenek – nenek diperkosa minta nambah.... istri Saipul Jamil arwahnya gentayangan...  majalah seribuan tujuh.....”


   
    Dari sampul majalahnya juga sudah kelihatan dengan gambar Automotipnya berarti majalah tersebut majalah tentang Automotip, tapi ada juga yang membelinya entah itu penasaran entah itu harganya murah.

Tukang Majalah : “ Kurang enam ribu lagi Mas”

Pembeli  : “ Katanya Seribuan bang “

Tukang Majalah :” uang seribu dapat apa Mas.... majalah seribuan tujuh.... jadi seribuannya tujuh lembar ”
          Cukup segitu saja cerita dari Mang ... mudah - mudahan bermanpaat...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar